Rakor Kepemudaan dan Keolahragaan: Anggaran Olahraga Masih Minim
Nomor Dokumen
300011274
Tanggal Publish
25 April 2018
Jenis Informasi
Program dan Kegiatan
Kategori Dokumen
Setiap Saat
Tipe Dokumen
Text (.jpeg)
Penerbit
Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan
Kandungan Informasi
Rakor Kepemudaan dan Keolahragaan: Anggaran Olahraga Masih Minim Anggaran pembinaan olahraga di Sumatera Utara, khususnya kabupaten/kota masih sangat minim. Hal itu berimbas pada menurunya program pembinaan dan prestasi atlet. Namun kondisi tersebut tidak boleh membuat para pengurus maupun pembina olahraga kehilangan semangat. “Karena modal utama olahraga itu adalah semangat,” ujar Plt. Asdep Standarisasi dan Infrastruktur Olahraga Kemenpora Yuni Poerwati pada acara pembukaan Rapat Kordinasi Kepemudaan dan Keolahragaan dengan Kabupaten Kota se Sumatera Utara di Medan, Minggu (22/4) malam. Yuni yang juga Staf Ahli Bidang Politik Kemenpora, mengakui selama ini olahraga masih dipandang sebelah mata. Banyak daerah yang anggarannya minim. Namun melalui Rakor ini, ia meminta seluruh peserta untuk membuka semua wacana agar lebih baik ke depan. Ia memuji agenda rakor ini karena juga menghadirkan peserta dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). Sebab, untuk peningkatan angaran, Dispora harus bersinergi dengan Bappeda. “Bappeda dan Dispora kan yang punya rencana dan anggaran. Dispora yang menyusun, bapeda yang mencantumkan. Kalau dananya kurang yang ditanya ya rekan-rekan di Bappeda dulu,” ujar Yuni. Selain itu, ia juga setuju dengan pernyataan Wakil Ketua KONI Sumut H Sakiruddin SE MM bahwa untuk bisa memperjuangkan anggaran, pejabat pembina olahraga di daerah harus memiliki data base. Data tersebut mencakup jumlah atlet, pelatih, sarana hingga data tentang masyarakat yang menggeluti olahraga. “Dan jangan takut. Yang penting kita punya integritas untuk membangun olahraga. kita yang mengontrol, menyalurkan dan menentukan,” ujarnya. Pernyataan Yuni tersebut menjadi penegasan dari himbauan Kadisporasu H Baharuddin Siagian SH MSi kepada mitra-mitranya di jajaran Dinas maupun bidang olahraga di kabupaten kota selaku peserta rakor, agar memiliki integritas dan motivasi yang tinggi untuk mendorong kemajuan olahraga di daerahnya masing-masing. “Ngurusi olahraga itu harus semangat, kalau tidak semangat maka tidak akan ada prestasi yang bisa dicapai,” tegas Baharuddin. Tugas kita, terangnya, untuk meyakinkan agar dana olahraga yang ditampung dalam APBD bisa meningkat. Karena olahraga termasuk dalam assisment pendidikan yang alokasi anggarannya seharusnya sama yakni 20 persen dari APBD. “Kawan-kawan semua jangan loyo. Kita harus dorong terus,” ujarnya. Kegiatan yang berlangsung hingga 24 April ini diikuti 99 peserta dari organisasi perangkat yang menangani kepemudaan dan keolahragaan dan Bappeda di 33 Kabupaten Kota. Panitia menghadirkan narasumber dari Dispora Sumut, Bappeda Sumut, KONI Sumut dan Komisi E DPRD Sumut serta Kemenpora. Bahar menegaskan bahwa poin penting dari rakor ini adalah bagaimana mensinergikan program bidang olahraga dan pemuda di provinsi dengan daerah. “Di Sumut kita punya pplp. Siswa yang dibina kita seleksi dari kabupaten kota. Kalau kita minta atlet untuk seleksi kirimkan atlet terbaik,” tegasnya. Bahar menyebutkan, PPLP Sumut merupakan sentra pelatihan pelajar dengan sarana terbaik di Indonesia. Karena itu, ia berharap dari sisi prestasi juga semakin baik. “Saat ini, PPLP Sumut membina 120 atlet pelajar. Kalaulah dari 120 atlet itu 30 persen saja berhasil meraih medali emas di even nasional, itu sudah luar biasa. Bayangkan kalau di PON kita dapat 30 medali emas, 5 besar sudah di tangan,” papar Bahar dengan penuh semangat. Dispora juga punya program Kejuaraan Piala Gubsu, penataran pelatih, peghargaan hingga program pendidikan bagi atlet berupa MoU dengan perguruan tinggi. Program-program tersebut bisa berjalan dengan baik bila disahuti oleh instansi olahraga di daerah. (Sumber Harian88)