Ka BNPB dan Gubsu : Jadikan Kejadian Bencana Sebagai Warning bagi Kebijakan Pembangunan
Nomor Dokumen
400021184
Tanggal Publish
26 October 2018
Jenis Informasi
Informasi Kinerja
Kategori Dokumen
Setiap Saat
Tipe Dokumen
Gambar (.jpeg)
Penerbit
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kandungan Informasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera dan Platform Nasional Pengurangan Risiko Bencana telah menggelar rangkaian kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional tahun 2018 mulai 21 Oktober 2018 kemarin di sejumlah tempat di Sumatera Utara. Terkait hal tersebut, pada 24 Oktober 2018 bertempat di Hotel Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention digelar pula puncak acara Peringatan Bulan PRB Tahun 2018 dan penyerahan penghargaan atas kampanye PRB “The Power of 100”. Kegiatan puncak Peringatan Bulan PRB Nasional tahun 2018 turut dihadiri oleh jajaran Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, BNPB dan BPBD seluruh Provinsi di Indonesia, Perwakilan Kementerian/Lembaga, BMKG, rektor sejumlah perguruan tinggi, Walikota Medan tengku Dzulmi Eldin, Ketua PMI Sumut Rahmat Shah, APIK USAID, dan IOM. Gubernur Sumatera Utara dalam kata sambutannya berharap agar Peringatan Bulan PRB Nasional tahun 2018 tidak hanya sebagai ajang seremonial belaka. Namun dapat benar-benar nyata dan bermanfaat dalam pengurangan risiko bencana. “Saya ingin kegiatan ini bersifat nyata, di sini kita diskusi dan evaluasi apa yang bisa kita lakukan. Walaupun kecil yang penting nyata. Apalagi ini menyangkut keselamatan rakyat kita, khususnya kelompok masyarakat yang paling rentan,” kata Edy Rahmayadi. Gubernur juga turut menyinggung bencana yang terjadi baru-baru ini di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). “Kejadian di Madina, menjadi evaluasi bagi kita semua pemerintah daerah termasuk saya. Jangan kita biarkan masyarakat kita mendirikan bangunan di sempadan sungai. Ini merupakan tindakan yang salah. Jangan setelah terjadi banjir, kita saling menyalahkan,” terang Edy. Edy turut berpesan agar kegiatan Peringatan Bulan PRB Nasional tahun 2018 dapat menjadi momen untuk saling berdiskusi dan evaluasi untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh dan siaga bencana. “BNPB maupun BPBD, kalian tentu sudah pasti lebih ahli dibandingkan kami terkait penanggulangan bencana. Ingatkan kami para pemimpin daerah ini. Bersinergi dan kerja sama, itu yang penting,” pungkasnya. Sementara itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam pesan video menyampaikan bahwa gempa bumi di kedua provinsi, NTB dan Sulawesi Tengah menjadi ‘tamparan’ setelah kejadian gempa bumi dan tsunami Aceh tahun 2004. “Dimana, dapat kita lihat secara nyata bahwa kita tidak siap dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana. Oleh karena itu, kita membutuhkan pentingnya upaya PRB dan upaya ini harus dilakukan secara terus menerus,” ujarnya. Willem berharap bahwa Peringatan Bulan PRB dapat menghasilkan deklarasi yang mendorong semua pihak untuk melakukan evaluasi terkait penanganan bencana di NTB dan Sulawesi Tengah. Ketua Panita Peringatan Bulan PRB Tahun 2018 sekaligus Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi turut menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Sumut sebagai tuan rumah penyelenggaraan acara, sekaligus dukungan terhadap pemberangkatan 2000 ton bantuan logistik untuk Sulawesi Tengah. Serangkaian kegiatan turut digelar dalam puncak Peringatan Bulan PRB Nasional tahun 2018, diantaranya refleksi budaya dan seni, talkshow, deklarasi komitmen kabupaten/kota tangguh siap menghadapi bencana, tangguh award, dan pemberian penghargaan partisipasi dalam kampanye PRB ‘The Power of 100’. Keterangan foto: Pembukaan Puncak Peringatan Bulan PRB Nasional Tahun 2018 yang digelar di Hotel Santika Premiere Dyandra Hotel dan Convention, Rabu (24/10/2018).